Yayasan Tunas Karya
Buka Pikiran - Sentuh Hati - Bentuk Masa Depan

 Sejarah Singkat SD Katolik Santo Ignatius Loyola Rempang


SD Katolik St. Ignatius Loyola yang berada di Sungai Raya, Pulau Rempang pada awalnya hanyalah sebuah sekolah kecil dan sederhana yang didirikan oleh para tokoh masyarakat katolik perantauan yang peduli akan pentingnya pendidikan. Bapak Blasius adalah tokoh sentral bersama para tokoh lainnya yang berjuang untuk membangun sekolah dan menghidupi kegiatan sekolah untuk mencerdaskan anak bangsa yang berada di Sungai Raya dan sekitarnya. Tujuan utamanya adalah bukan untuk mencari nama, melainkan manjalani panggilan kemanusiaan (rahmat bagi yang lain) dengan mengupayakan agar anak-anak usia sekolah terutama yang di Sungai Raya dan pulau-pulau sekitar dapat memperoleh pendidikan. (dapat membaca dan menulis)

Menyadari dan termotivasi bahwa keberhasilan dan kesuksesan melalui jalur pendidikan, maka dengan fasilitas, sarana dan prasarana yang minim dan sederhana dan dengan tekad yang tulus untuk memajukan pendidikan, Bapak Blasius dan rekan-rekan tetap mengupayakan untuk tetap mengajar dan membimbing anak-anak muridnya dengan harapan suatu hari kelak mereka dapat berhasil dan sukses.

Seiring jalannya waktu lewat pejuangan tokoh masyarakat yang terus berjuang untuk kepentingan pendidikan ini, Tuhan membuka jalan bagi perkembangan sekolah St, Ignatius sehingga semakin banyak tokoh yang peduli akan keberadaban sekolah ini walau tidak terlibat secara langsung yang diwujudkan dengan menghibahkan tanah dari Bapak Suwandi yang digunakan untuk membangun sekolah.

Sekolah ini pada awalnya tidak memiliki status yang jelas, kurikulum pendidikan, buku-buku pegangan siswa dan guru, tidak memiliki sistem pembagian kelas yang jelas, sebagaimana diatur dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional seperti yang tertuang dalam Standar Pelayanan Pendidikan Minimal. Pada saat itu yang terpenting siswa bisa belajar.

Karena prospek ke depan yang dilihat baik, maka Yayasan Tunas Karya bernegosiasi dengan pihak Bapak Blasius, pendiri sekolah, untuk dihibahkan pengelolahan sekolah ke Yayasan Yunas Karya. Maka, Yayasan Tunas Karya menugaskan Bapak Paulus Uran untuk menjabat sebagai Kepala Sekolah di SD Ignatius, dan beliaulah yang menambahkan nama Loyola di belakang nama Ignatius, sehingga menjadi jelas Nama Sekolah beserta Pelindung Sekolah.

Pada masa jabatan Bapak Paulus Uran menanjabat sebagai Kepala Sekolah, sekolah ini mendapat Ijin Operasinal dari Pemerintahan Propinsi Riau, artinya sekolah ini wajib menyelenggarakan proses dan administrasi pendidikan sesuai tuntutan Undang-Undang yang berlaku dan dapat menyelenggaran Ujian Akhir sendiri (tidak menginduk pada sekolah lain yag ditunjuk Dinas Pendidikan Kota Batam).